Pembangunan LRT Jabodebek Mendekati 80 Persen
BANDUNG – Progres pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek, hingga saat ini sudah hampir mencapai 80 persen. Diharapkan, di jalur mainline tahun ini, semua konstruksi sipil sudah selesai.
Selanjutnya kegiatan yang dilakukan lebih kepada upaya mengejar progres terkait pembangunan stasiun. “Selanjutnya tahun depan fokus utamanya yaitu di sistem persinyalan, di mana Len Industri adalah salah satu subkon utamanya, yang harus betul-betul mengejar progres agar LRT dapat mulai beroperasi tepat waktu,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Kementerian Perhubungan, Ferdian, Kamis (12/11/2020).
Kementerian Perhubungan, bersama Len Industri, Adhi Karya, INKA dan KAI, kembali melakukan uji coba penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek, dengan kereta melalui lintas Stasiun TMII-Stasiun Harjamukti. Kali ini pengujian disaksikan oleh PPK LRT Kementerian Perhubungan, Ferdian, beserta beberapa orang perwakilan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan lainnya.
Ferdian menyebut, sampai saat ini Len Indusri sudah cukup baik dan sudah terbukti. “Saya berpesan, dengan adanya sistem moving block yang kita kembangkan ini, mudah-mudahan Len bisa kembali ke tujuan awalnya. Yang diharapkan, Len tidak hanya melakukan instalasi, namun Len bisa mengembangkan sistem atau produknya sendiri, hingga suatu hari nanti secara internasional bisa diakui dan dipergunakan meluas tidak hanya di Indonesia, bahkan ke Asia hingga Eropa,” ujar Ferdian.
Ferdian mengatakan, kolaborasi 4 BUMN (Adhi Karya, Len Industri, INKA, KAI) sekarang ini sudah bagus. Mengejar tahapan seperti saat ini pun sudah bagus, dan sudah jauh lebih advance dari tahun-tahun sebelumnya. Kedepannya kolaborasi seperti ini semakin diharapkan karena sistem yang akan dipergunakan di LRT adalah moving block.