Pantau Inflasi, Jatim Luncurkan Jaim Report

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Tiat S Suwardi (kiri), di sela salah satu kegiatan di Pasuruan pada, Senin (9/11/2020) – Foto Dok Ant

SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim), meluncurkan inovasi bernama “Jawa Timur Inflation Monitoring and Report” (JAIM Report). Aplikasi yang diharapkan dapat membantu proses pemantauan dan pelaporan kinerja pengendalian inflasi secara periodik.

“Ini merupakan upaya ekstra untuk memantau (monitoring) harga secara real time berdasarkan data harga produsen-konsumen, kemudian dianalisis sebagai telaah kebijakan pengendalian inflasi tepat waktu dan sesuai sasaran,” ujar Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Tiat S Suwardi di Surabaya, Rabu (11/11/2020).

Melalui aplikasi JAIM Report, pemerintah daerah berupaya memprediksi kemungkinan terjadinya inflasi di periode yang akan datang. Hal tersebut mempertimbangkan, tingkat inflasi Agustus baru turun di September, sehingga kebijakan yang dikeluarkan menjadi tidak update. “Aplikasi ini juga diwujudkan sebagai sistem yang memungkinkan untuk menganalisa berbagai faktor penyebab inflasi,” ucapnya.

Dicontohkan, prediksi terhadap harga telur dan ayam, yang diprediksi akan naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, maka sudah bisa terbaca dari sistem monitoring JAIM Report jauh sebelum memasuki perayaan tersebut. “Analisisnya, inflasi itu dipicu oleh harga pakan dari jagung yang terjadi kenaikan,” tutur Tiat yang juga sekretaris TPID Jatim itu.

Dengan prediksi inflasi tersebut, TPID sejak dini dapat melakukan antisipasi dengan meminta PT Jatim Graha Utama (JGU) untuk menjadi intermediator. PT JGU, akan menjadi perantara untuk memenuhi suplai pakan seperti jagung dari Bojonegoro atau Bangkalan dengan harga wajar yang selanjutnya akan dibeli oleh Puspa Agro. “Selanjutnya, produksi ayam dan telur peternak juga akan dibeli oleh Puspa Agro sebagai intermediator,” katanya.

Lihat juga...