Pantai Mutun Pesawaran Magnet Wisatawan Kala Libur Panjang

Editor: Makmun Hidayat

“Satu perahu bisa muat sekitar 10 hingga 15 orang sudah dilengkapi dengan alat keselamatan sehingga penumpang nyaman,”terangnya.

Pada masa libur panjang sejak tiga hari lalu Hendra mengaku bisa menyediakan jasa ojek perahu hingga puluhan kali. Ia mengaku tidak khawatir terkait kondisi pandemi Covid-19 sebab sejumlah pengunjung telah menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Omzet jutaan rupiah perhari sebutnya bisa diperoleh para pengojek perahu di Pantai Mutun selama libur panjang.

Pelaku usaha sektor pariwisata yang memanfaatkan peluang diantaranya Hasanah menyebut libur panjang jadi berkah. Membuka usaha saat liburan pedagang mi ayam bakso dan minuman es kelapa muda itu mengaku dibukanya objek wisata jadi sumber penghasilan warga. Ia memilih berjualan saat libur panjang dengan omzet harian rata-rata Rp500.000.

“Selama Covid pantai sempat ditutup namun dibuka kembali dengan protokol kesehatan sehingga pelaku usaha bisa mendapat hasil,” bebernya.

Kebijakan pengelola Pantai Mutun sebut Hasanah membatasi jumlah pengunjung hanya 50 persen dari kapasitas. Normalnya pantai itu bisa menampung sekitar 1500 orang. Saat lebih dari 750 pengunjung maka yang datang sementara akan ditolak. Pemindaian suhu tubuh, wajib bermasker, cuci tangan jadi syarat wajib masuk ke pantai. Langkah itu sekaligus memberi rasa aman baginya dan sejumlah pelaku usaha di Pantai Mutun.

Lihat juga...