Pandemi Corona Penyedia Jasa Transportasi Wisata di Kudus, Bangkit

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, bapak dua anak itu terpaksa memanfaatkan semua tabungannya agar tetap bisa makan.

Rasa khawatir memang sempat menghantui ketika pandemi berlangsung lama, sedangkan tabungannya sangat terbatas.

“Bantuan dari pemerintah juga tidak banyak karena hanya bantuan sembako yang diterima pada awal-awal masa pandemi, sedangkan dalam bentuk uang belum pernah mendapatkan,” ujarnya.

Untuk itu dia harus pandai-pandai mengatur biaya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya agar cukup hingga bisa kembali bekerja menjadi penyedia jasa ojek.

Ia mengakui untuk bisa bangkit kembali di masa pandemi memang dibutuhkan kesabaran agar kesehatan tetap terjaga dan bisa kembali bekerja seperti sekarang.

“Alhamdulillah, kini bisa produktif lagi menghasilkan pemasukan untuk keluarga meskipun belum 100 persen normal seperti sebelum masa pandemi COVID-19,” ujarnya.

Berapapun hasilnya, dia mengakui, tetap bersyukur karena masih bisa mendapatkan pemasukan dan keluarganya juga tidak kelaparan.

Hamid, penyedia jasa ojek lainnya memiliki cara lain untuk bertahan selama pandemi dengan banting setir berjualan kambing untuk sementara waktu sambil menunggu wisata Makam Sunan Muria dibuka kembali.

“Hasilnya memang tidak besar karena hampir semua sektor usaha terdampak pandemi COVID-19. Tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya.

Bersyukur saat ini sudah bisa kembali menarik ojek untuk mengantarkan peziarah ke Makam Sunan Muria, meskipun pemasukannya belum normal seperti sebelum ada COVID-19.

Hingga saat ini, ia belum tertarik beralih profesi karena masih memiliki rasa optimistis bahwa pandemi COVID-19 akan berakhir sehingga pemasukan dari jasa ojek juga akan normal kembali.

Lihat juga...