Pandemi Corona Penyedia Jasa Transportasi Wisata di Kudus, Bangkit

Kondisi tersebut juga berdampak pada pemasukan karena bisa kembali beroperasi setiap hari tanpa libur seperti sebelumnya yang sehari masuk sehari libur.

Hal serupa juga dialami penyedia jasa transportasi di kawasan Makam Sunan Kudus yang melayani wisatawan berziarah ke Makam Sunan Kudus dari Terminal Bakalan Krapyak. Mulai dari ojek sepeda motor, becak, angkutan perkotaan hingga andong.

Banyaknya moda transportasi, maka dibuatkan jadwal operasi untuk masing-masing penyedia jasa transportasi.

Hartono, penyedia jasa ojek Makam Sunan Kudus mengakui masa pandemi seperti sekarang memang belum normal, namun disyukuri karena sudah bisa beroperasi setelah tiga bulan lebih terpaksa menganggur.

Karena masa pandemi, dia mengaku hanya bisa menjadi pekerja serabutan agar keluarganya tetap bisa makan setiap harinya.

Sementara untuk saat ini pemasukan pria paruh baya itu juga belum banyak karena setiap hari hanya bisa melayani antara dua hingga empat kali mengantar peziarah dengan ongkos sekali antar Rp15.000.

“Karena penyedia jasa ojek juga banyak, maka operasinya juga dijadwal agar semua mendapat kesempatan mendapatkan penumpang,” ujarnya.

Demikian halnya untuk angkutan kota yang melayani wisatawan juga dijadwal sehari masuk dan sehari libur.

Tabungan Jadi Andalan

Selama tidak bekerja karena masa pandemi yang berlangsung sejak Maret hingga Mei 2020 sejumlah penyedia jasa transportasi memiliki cara tersendiri untuk bisa bertahan di masa pandemi karena untuk beralih profesi juga tidak mudah mengingat sektor usaha lain juga ikut terdampak.

“Karena peluang usaha di sektor lain juga minim, sama-sama terdampak COVID-19, akhirnya menganggur sambil menunggu wisata Sunan Muria kembali dibuka,” ujar penyedia jasa ojek di Makam Sunan Muria Abdullah.

Lihat juga...