Pakar Sebut Harimau Bisa Beradaptasi dengan Manusia

JAKARTA – Pakar hewan liar dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), Dr. Muhammad Ali Imron, mengatakan harimau adalah hewan liar yang dapat beradaptasi dengan manusia.

“Jadi, bonita itu sebenarnya familiar dengan manusia. Ada truk tidak takut. Ada motor tidak takut. Dengan manusia juga tidak takut. Ini menunjukkan bonita itu secara personality dia bisa beradaptasi dengan manusia,” kata Imron, merujuk bonita sebagai harimau Sumatra, seperti yang digambarkan dalam buku berjudul ‘Bonita: Hikayat Sang Raja’ karya jurnalis senior dari salah satu media swasta, Haidir Anwar Tanjung, dalam acara peluncuran buku tersebut, di Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Ia menyebutkan, bahwa ada beberapa karakteristik hewan liar, terutama dalam hal ini harimau, yang kerap terlibat konflik dengan manusia, salah satunya adalah karena habitatnya terdegradasi.

“Bahwa ada wilayah yang sudah terdegradasi. Habitat itu, konfliknya terjadi di situ. Jarang konflik terjadi di dalam kawasan hutan,” kata dia.

Kemudian, karakteristik berikutnya adalah konflik kerap terjadi pada hewan liar yang mengalami kesulitan fisik.

“Artinya karena sakit, tua, itu kemudian mereka karena kesulitan untuk menangkap satwa yang masih liar, maka mereka akan mengejar binatang yang mudah, seperti kerbau, seperti kasus kerbau yang tarik-tarikan itu, atau kambing, atau bahkan manusia,” katanya lebih lanjut.

Kemudian, karakteristik lainnya adalah karena individu hewan itu agresif.

Dalam kasus penyerangan terhadap manusia seperti yang diceritakan dalam buku yang diluncurkan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), harimau Sumatra yang disebut sebagai bonita itu tidak termasuk dalam ketiga karakteristik tersebut.

Lihat juga...