Musim Durian di Semarang, Pedagang Mulai Raup Untung
Editor: Koko Triarko
“Kalau monti, nanti sekitar bulan Januari panennya. Sementara yang ada petruk, montong dan durian lokal. Untuk harga bervariasi, tergantung jenis dan ukuran. Misalnya untuk durian lokal, harga rata-rata antara Rp45 ribu-Rp55 ribu. Sementara untuk petruk dan montong, antara Rp80 ribu-Rp200 ribu per buah,” tambahnya.
Tutik mengaku, jika sepi sehari hanya bisa menjual antara 10-15 buah durian, sementara saat ramai, terutama pada hari Sabtu-Minggu, bisa mencapai 50-60 buah.
“Buah durian ini dipasok dari sekitar wilayah Gunungpati, Mijen, yang memang dikenal sebagai sentra penghasil buah durian. Biasanya kalau stok sudah menipis, saya atau suami tinggal telepon petani durian untuk dikirimi. Sudah ada langganannya,” terangnya.
Ditanya soal keuntungan, dirinya mengaku cukup, meski tidak mau menyebutkan secara jelas angkanya.
“Ya, rata-rata keuntungan per buah antara Rp5 ribu-Rp10 ribu. Tinggal dikalikan saja dengan jumlah buah yang terjual,” ungkapnya.
Di sepanjang jalan menuju kampus Unnes Sekaran, Gunungpati, tersebut, ada banyak pedagang durian yang menjajakan dagangannya.
Sementara seorang pembeli, Kurniawan, mengaku merupakan penggemar buah durian. Saat sedang musim seperti sekarang ini, dipastikan dirinya selalu membeli.
“Biasanya beli buat dimakan sekeluarga, kebetulan semua orang di rumah suka durian. Atau ajak teman-teman makan bareng di sini,” jelasnya.
Dari segi rasa, durian hasil perkebunan di Gunungpati, terkenal enak. “Rasanya ada yang manis pahit, atau manis saja. Kalau saya suka yang manis pahit, tapi ada juga yang suka manis. Ini manis durian, lho ya, bukan rasa manis gula,” paparnya, sembari tertawa.