Gurihnya Kue Dongkal Khas Betawi yang Melegenda
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Kue dongkal merupakan makanan khas Betawi yang sangat melegenda. Namun sayangnya, kue ini nyaris terlupakan karena kalah bersaing dengan kuliner kekinian.
Tampilan kue tradisional Betawi bercita rasa gurih ini mirip dengan kue putu. Bahan dasarnya pun sama terbuat dari tepung beras halus, gula aren dan kelapa muda.
Bedanya, kue dongkal ini disajikan dalam balutan warna putih. Teksturnya pun terasa sedikit lebih kasar dibandingkan kue putu yang lembut berbalut warna hijau.
“Dongkal ini kue khas Betawi, rasanya gurih karena berbalut kelapa muda dan gula aren,” ujar pedagang kue dongkal, Iwan Budiansyah, saat ditemui di pangkalannya di Jalan Raya Kalisari, Jakarta Timur, Sabtu (28/11/2020).
Pada zaman dulu, kue dongkal ini disajikan dalam upacara adat masyarakat Betawi. Namun, seiring perkembangannya kue ini lebih dikenal sebagai jajanan pasar atau kue tradisional.
Kue dongkal ini berbahan tepung beras, kelapa muda, gula aren, gula pasir, susu, vanili dan garam. Adapun cara membuatnya jelas Iwan, yakni campurkan tepung beras, kelapa muda, gula putih, susu, vanili dan garam hingga merata.

Kemudian masukkan adonan kue dongkal dan gula aren ke dalam aseupan atau alat kukus anyaman bambu berbentuk kerucut, secara selang seling.
Setelah penuh, aseupan berisi bahan kue dongkal itu lalu dikukus dalam sebuah seeng atau dandang. “Kukus sekitar 25 menit, sudah matang,” ujarnya.
Setelah matang, keluarkan kue dongkal dari kukusan secara perlahan, dengan terlebih dulu hamparannya diberi alas daun pisang dan kertas nasi.