APO Bambu, Cara Efektif Menahan Abrasi dari Terjangan Ombak

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Sejumlah warga terlihat sibuk membelah bambu, merangkainya menjadi bentuk kotak sebagian seperti pagar. Wayan Suwarno, Sekretaris Desa Sumber Nadi, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan menyebut penggunaan bambu bertujuan untuk pembuatan alat pemecah ombak (APO), jadi cara efektif menahan abrasi dari terjangan ombak.

Sistem APO bambu menurut Wayan Suwarno kerap digunakan warga untuk penahan ombak. Sebab sebagian wilayah pesisir timur Lamsel telah berubah menjadi kawasan tambak. Melalui upaya sinergi masyarakat, pemerintah desa dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) rehabilitasi dan konservasi mangrove dilakukan secara berkelanjutan.

Penggunaan bambu sebagai media APO sebut Wayan Suwarno lebih efisien. Sebab tanaman tersebut mudah diperoleh, harga murah, mudah dibentuk. Penggunaan bambu juga berfungsi ganda sebagai media APO sekaligus pelindung sejumlah tanaman mangrove usia muda. Jenis mangrove yang akan ditanam meliputi rhizopora atau bakau melengkapi api api yang tumbuh alami.

“Ribuan batang bambu dipasang berbentuk kotak,sebagian menyerupai pagar untuk media tanam mangrove sehingga aman dari terjangan ombak saat musim angin kencang dan gelombang pasang,jika rusak bisa segera diganti dengan APO bambu baru,” terang Wayan Suwarno saat ditemui Cendana News, Rabu (4/11/2020).

Sistem APO bambu yang digunakan menurutnya cukup sederhana sebab selain bambu utuh diterapkan bambu belah. Proses penanaman mangrove memakai pagar bambu menjadi salah satu teknik untuk melindungi mangrove dari kerusakan. Sistem rumpun pada bibit mangrove yang ditanam pada kawasan pantai Desa Sumber Nadi disiapkan sebanyak 300.000 bibit.

Lihat juga...