Satgas Corona di Magelang Dibentuk hingga RT-RW
Ketua RW/8 Kelurahan Kemirirejo, Tartib Karyadi, menyatakan, jauh sebelum ada pencanangan Satgas Jogo Tonggo maupun Kampung Siaga COVID-19, masyarakat setempat sudah membentuk satgas secara swadaya.
Tidak jauh berbeda dengan program kedua gerakan itu, katanya, masyarakat melakukan pencegahan penyebaran COVID-19, mulai dari pengadaan fasilitas tempat cuci tangan pakai sabun, disinfeksi, dan pembatasan akses masuk kampung.
“Maret 2020 kami sudah bentuk tim pencegahan COVID-19 tingkat RW, semuanya swadaya karena belum ada instruksi dari pemerintah. Sampai kemudian ada instruksi dari gubernur tentang Satgas Jogo Tonggo yang ada SK-nya, sehingga ada alokasi anggarannya,” katanya.
Masyarakat setempat, katanya, telah aktif menangani dampak pandemi dengan pembentukan posko yang memanfaatkan tempat bank sampah. Posko itu menjadi tempat penyediaan disinfektan, makanan untuk warga yang membutuhkan, hingga siaga 24 jam memantau pergerakan warga.
Selain itu, katanya, masyarakat juga kompak menghimpun donasi Rp500 setiap hari melalui sistem jimpitan untuk mendukung gerakan itu.
“Ini sangat membantu warga yang kurang mampu, sekaligus ikut menyalurkan bantuan dari instansi lain. Bahkan ada satgas hiburan yang bertugas menata taman lingkungan, membuat taman bermain anak, menginisiasi senam pagi, sebagai bagian dari proses ‘healing‘ masyarakat,” katanya.
Ia juga menjelaskan tentang edukasi terkait dengan pandemi virus yang dijalani masyarakat sehingga mereka sadar dan tidak menganggap COVID-19 sebagai aib melainkan penyakit yang disebabkan virus.
“Kami juga sediakan kendaraan khusus untuk mengantarkan warga yang sakit, yang akan ‘swab test‘ (tes usap), karena kalau dijemput ambulans dengan petugasnya pakai APD (alat pelindung diri), warga ketakutan. Masyarakat kami sadar kalau COVID-19 bukan aib, jadi terbuka, jika terdekteksi lebih dini lebih baik,” katanya. (Ant)