Sampai Akhir Tahun, Ketersediaan Pangan di Aceh Terjamin

Komoditas Bawang merah – Foto Ant

BANDA ACEH – Dinas Pangan Aceh menyatakan, ketersediaan komoditas pangan di daerah Tanah Rencong masih tercukupi dan terjamin hingga akhir tahun 2020. Meski saat ini sedang berada di tengah pandemi COVID-19, kebutuhan masyarakat dipastikan tercukupi.

“Sampai saat ini belum ada kendala apapun, ketersediaan pangan kita masih cukup,” kata Kepala Dinas Pangan Aceh, Cut Yusminar, di Banda Aceh, Kamis (15/10/2020).

Untuk produksi padi, Aceh mengalami surplus. Bahkan, gabah dari provinsi yang berada di paling barat Indonesia itu, kerap diekspor ke luar daerah seperti ke Kota Medan, Sumatera Utara. Kemudian, untuk komoditas bawang merah, beberapa daerah di Aceh sudah memasuki masa panen, seperti di Kabupaten Bener Meriah, Pidie, dan Aceh Tengah.

Selain itu, pemerintah daerah juga menggalakkan warga, di seluruh kabupaten dan kota, untuk memanfaatan lahan pekarangan rumah mereka unutuk membudidayakan tanaman pangan. Dan beberapa diantaranya disebut-sebut telah mulai panen.

Akhir-akhir ini, beberapa harga komoditas pangan juga terjadi lonjakan harga, seperti untuk komoditas telur ayam ras yang mencapai harga Rp40 ribu per papan. “Saya berusaha masukkan telur dari Medan, misalnya satu sampai dua truk, nanti kita yang tanggung ongkosnya, jadi nanti penjual tidak boleh menjual harga mahal, harus harga yang mengambil untung sedikit,” ujarnya.

Menurutnya, untuk produksi teluar ayam ras di Aceh, tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, sehingga harus menyuplai dari provinsi tetangga. “Jadi begitu ada harga naik, kami subsidi terus dengan ongkos angkut, dan dijualnya tidak boleh harga mahal. Jadi kita yang mengatur harganya,” kata Cut.

Lihat juga...