Petani di Lebak Minta Beras Hasil Panennya Ditampung Bulog

Ilustrasi-Dok: CDN

“Kami dan petani di sini selalu mengeluhkan ditampung tengkulak dengan harga relatif murah hingga anjlok di pasaran,” ujarnya.

Begitu juga Samian, seorang petani di Rangkasbitung Kabupaten Lebak, mengatakan belum pernah gabah dan beras miliknya ditampung Perum Bulog karena kualitasnya sangat rendah akibat minimnya permodalan.

Bahkan, dirinya terkadang merugi jika terserang penyakit tanaman yang mengakibatkan gagal panen. Karena itu, pihaknya mendukung jika Presiden Jokowi bisa menampung hasil panen petani ke Perum Bulog tanpa standar kualitas.

“Kami yakin, pendapatan usaha petani menjadi lebih baik jika ditampung beras oleh Perum Bulog Rp9.300/Kg,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kabupaten Lebak-Pandeglang, Meita Novariani ,mengatakan pihaknya menampung beras sesuai Inpres Nomor 7/2009, untuk standar beras yang diterima, yakni butir patah sebesar 20 persen, menir dua persen, derajat sosoh 95 persen, dan kadar air 14 persen.

“Kami menampung beras sesuai dengan inpres itu,” katanya. (Ant)

Lihat juga...