Pelemahan Dolar Dorong Harga Emas Naik Tipis

Ilustrasi - Emas batangan murni 99,9 persen. (Ant)

CHICAGO – Emas naik tipis pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, ketika dolar AS melemah dan harapan untuk paket bantuan virus Corona AS menjelang pemilihan presiden mendorong daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, bertambah 3,7 dolar AS atau 0,19 persen menjadi ditutup pada 1.915,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya (19/10/2020), emas berjangka naik 5,3 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.911,70 dolar AS.

Emas berjangka melemah 2,5 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.906,40 dolar AS per ounce pada Jumat (16/10/2020), setelah naik tipis 1,6 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.908,90 dolar AS pada Kamis (15/10/2020), dan bertambah 12,7 dolar AS atau 0,67 persen menjadi 1.907,30 dolar AS pada Rabu (14/10/2020).

“Pasar emas berada dalam mode menunggu dan melihat, sehubungan dengan rencana stimulus. Tampaknya Partai Republik dan Demokrat masih berselisih tentang topik-topik tertentu dalam bahasa tersebut,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

“Namun, pasar masih memiliki harapan, bahwa beberapa jenis rencana stimulus dapat diselesaikan … (Stimulus) jelas merupakan faktor terpenting bagi pasar dalam jangka pendek.”

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi, dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin “terus mempersempit perbedaan mereka” tentang paket stimulus, kata juru bicara Pelosi, Drew Hammill.

Emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah melonjak 26 persen tahun ini di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.

Lihat juga...