Manfaatkan Tanaman Kayu sebagai Peluang Konservasi Lingkungan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Potensi lahan luas tak produktif jadi peluang upaya konservasi lingkungan dan investasi bagi pemuda.
Demikian diungkapkan oleh Idi Bantara, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Way Seputih Way Sekampung, Lampung. Ia menyebut pemuda bisa ikut andil dalam upaya konservasi lingkungan dan investasi jangka panjang.

Tanaman kayu produktif jenis gaharu, sengon, jati putih, jengkol, petai dan pohon buah alpukat maupun kemiri, berpeluang dikembangkan.
Bekerjasama dengan orangtua dan pemilik lahan serta pada kawasan hutan produksi, pola kemitraan bisa dilakukan. Mengajak kaum muda di wilayah Lampung Selatan (Lamsel), pola konservasi dilakukan pada sejumlah wilayah penyangga hutan.
Di wilayah Desa Merbau Mataram, Kecamatan Merbau Mataram, Idi Bantara menggandeng petani hutan pembudidaya madu klanceng. Jenis lebah klanceng (Apis Trigona Sp) bisa berkembang di sejumlah tanaman kayu keras. Pemuda bisa melakukan pemanfaatan kebun untuk penanaman sistem tumpang sari guna menghasilkan berbagai jenis pohon produktif.
“Berbagai jenis tanaman kayu yang ditanam dalam jangka pendek menghasilkan bunga sumber kebutuhan makanan bagi lebah. Sekaligus membantu proses penyerbukan, jenis pohon kayu selanjutnya bisa dipanen saat memasuki usia tertentu,” terang Idi Bantara, saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (28/10/2020).