Klaster Pondok Pesantren di Banyumas Mencapai 328 Santri
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
PURWOKERTO — Penyebaran Covid-19 di kalangan pondok pesantren Kabupaten Banyumas sampai hari ini, Kamis (1/10/2020) sudah mencapai 328 orang santri yang terkonfirmasi positif. Dari jumlah tersebut sebanyak 120 santri merupakan warga setempat dan sisanya dari luar.
Sekda Banyumas, Wahyu Budi Saptono mengatakan, dari seluruh kasus positif tersebut, sebanyak 20 santri sudah dinyatakan sembuh. Yang masih menjalani perawatan tinggal 308 orang.
“Keluarnya hasil swab test ini bertahap sampai tiga kali, karena ada yang dikirim ke Yogyakarta, Semarang dan ada juga yang dilakukan di Rumah Sakit Margono Soekardjo (RSMS) Purwokerto,” terangnya, Kamis (1/10/2020) saat melakukan pertemuan dengan perwakilan pondok pesantren.
Dari tiga tahapan keluarnya hasil swab test tersebut, lanjutnya, yang terbanyak adalah pada hari Rabu (30/9/2020) kemarin, yaitu 136 orang santri dinyatakan positif. Namun, kondisi mereka sehat semua, para santri ini merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Lebih lanjut Sekda menjelaskan, Pemkab Banyumas menyiapkan dua opsi untuk penanggulangan klaster pesantren ini. Pertama disiapkan tempat karantina pada dua lokasi di kawasan Baturaden yaitu Wisma Gunung Slamet dan Wisma Wijayakusuma. Opsi kedua, atas permintaan pihak pondok pesantren, dilakukan karantina di dalam pondok, yaitu dipidahkan dengan penghuni lainnya.
“Tadi malam baru kita putuskan karantina para santri dilakukan di Baturaden, hal ini atas saran juga dari tim Kementrian Kesehatan yang kemarin berkunjung ke Banyumas. Pertimbangannya adalah karantina di Baturaden sudah siap, sedangkan jika menunggu pesantren menyiapkan lokasi karantina, akan memakan waktu,” terangnya.