Inilah Kisah Seputar Mobil Dinas Ahmad Yani
JAKARTA – Pria berkemeja biru dengan bordir “Paspampres” di dada kiri tampak serius mengamati kendaraan Oldsmobile 98.
Mobil dari pabrikan General Motors Amerika Serikat itu terparkir di sisi barat Museum Pengkhianatan PKI di Lubang Buaya.
Dari berbagai benda peninggalan sejarah pemberontakan G-30S/PKI di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, perhatiannya hanya tertuju pada kendaraan usang berkelir hitam yang digunakan Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani.
Kendaraan empat pintu Oldsmobile 98 yang diperkirakan diproduksi pada kurun 1963.
“Mobil jadul Eropa tuh sampai sekarang tetap terlihat berkelas banget ya. Body-nya juga tebal. Ini pasti anti peluru juga,” ujarnya sambil mengetuk-ngetuk panel penutup mesin mobil berdimensi lebar itu.
Pria itu menyampaikan maksud kehadirannya untuk meninjau persiapan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Kamis.
Literasi sejarah Monumen Pancasila Sakti menginformasikan bahwa mobil itu digunakan oleh Ahmad Yani saat menjabat Panglima Angkatan Darat (Pangad). Ketika itu Yani juga merangkap sebagai Kepala Staf Komando Tertinggi (KOTI) pada Februari 1965 sampai gugurnya di usia 43 tahun.
Mobil dinas dengan nomor registrasi AD 01 itu mempunyai klasifikasi dapur pacu V-8 Cylinder cubic inch (6490), 250 horse power dan 4 barrel.
Kendaraan itu juga dilengkapi dengan karburator rocket ultra compression dengan sistem otomatis pada transmisi jendela, stir dan rem serta ukuran ban 8,25 x 14 yang dibuat ceper.
“Ini mobil paling canggih di zaman itu. Bentuk depannya mirip Dodge Charger 500 muscle car di film Fast and Furious,” ujarnya.