Dinkes Sikka Tetapkan 13 Langkah Atasi Tingginya Kasus DBD
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Sejak Januari hingga Oktober 2020, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang sejumlah wilayah di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan mengakibatkan 1.774 orang harus mendapatkan penanganan medis, sementara 16 orang di antaranya meninggal dunia.
Meningat sudah mulai memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sikka melakukan gerak cepat untuk menangani penyakit ini dengan melakukan berbagai langkah pencegahan.
“Kami membuat 13 langkah pencegahan dalam mengatasi DBD di Kabupaten Sikka,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, saat ditemui Cendana News di kantornya, Jumat (23/10/2020).

Petrus menyebutkan,13 kesepakatan yang telah dibuat ini berdasarkan masukan dari berbagai tenaga medis dalam rapat di aula Dinkes Sikka, Senin (19/10/2020), dan sangat penting dalam upaya menurunkan kasus DBD di Sikka.
Langkah ini diambil untuk mencegah adanya kasus kematian akibat DBD, yang sampai bulan Mei 2020 sudah ada 16 anak di Kabupaten Sikka meninggal akibat DBD, dan terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan.
“Adanya 13 kesepakatan yang dihasilkan ini dan dukungan dari masyarakat dan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang datang di setiap rumah, maka diharapkan kasus DBD bisa dicegah” harapnya.
Petrus menyebutkan, 13 kesepakatan tersebut, yakni pertama, segera melaksanakan Gerak 4 M, yakni menutup rapat tempat penampungan air serta menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali.