Bubur Sumsum Ketan, Menu Tradisional Mengenyangkan
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Perpaduan antara tekstur tepung beras yang lembut, kincau atau air gula merah, ditambah sepotong ketan, menjadikan bubur sumsum ketan, sangat cocok untuk menu sarapan. Tidak hanya mengenyangkan, namun sekaligus dapat menjadi sumber energi.
“Bubur sumsum ini menu tradisional. Terbuat dari tepung beras, daun pandan. Teksturnya yang lembut terasa gurih karena ditambah santan. Biar makin terasa kelezatannya, ditambah gula merah cair. Jadi rasanya manis gurih. Kalau kurang mengenyangkan, bisa ditambah ketan, jadi bubur sumsum ketan,” papar penjual bubur sumsum, Suwati, saat ditemui di sela berjualan di depan rumah miliknya, di Jalan Iwenisari, Tembalang Semarang, Sabtu (3/10/2020).
Meskipun tampil sederhana, namun bubur sumsum ketan memiliki banyak manfaat. Tepung beras, yang jadi bahan utama mengandung banyak nutrisi. Seperti mineral, vitamin dan serat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan usus juga sistem pencernaan.
Tepung beras dan ketan, juga mengandung karbohidrat sebagai pengganti nasi. Maka tak heran jika, dengan memakan bubur sumsum ketan pun jadi mengenyangkan.
“Peminatnya cukup banyak, apalagi saya berjualan bubur sumsum ketan ini hanya hari Sabtu-Minggu. Sekali bikin satu panci besar, ya kira-kira bisa sampai 50 porsi. Bagi yang tidak suka ketan, bubur sumsum saja juga sudah enak. Tinggal diberi kincau, biar manis. Kalau tanpa kincau, rasanya gurih asin,” lanjutnya.
