Aviliani: UKM Jangan Anggap Resesi Itu Menakutkan
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Pengamat ekonomi, Aviliani, menegaskan meskipun ekonomi Indonesia akan masuk resesi, namun ia meminta agar para pelaku usaha kecil menengah (UKM) tak menganggap resesi itu sebagai sesuatu yang menakutkan.
“Resesi itu justru harus dilihat sebagai peluang. Karena kalau enterpreneur harus punya prinsip di tengah ancaman selalu ada peluang,” ujar Aviliani, pada diskusi webinar ‘Membangun Rumah Ekonomi’, di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Dia menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19 melanda, sebenarnya krisis itu sudah terjadi sejak 2008, yakni krisis keuangan global. Kemudian 2012, krisis utang Eropa. Dan, krisis tersebut berdampak juga pada negara-negara di seluruh dunia, bukan hanya negara maju saja.
“Artinya, bahwa krisis kecil-kecil ini harus sudah menjadi pedoman kita, baik pelaku UKM maupun pengusaha besar, bahwa ekonomi itu akan terus berfluktuasi,” tukasnya.
Karena itu, menurutnya, dalam berbisnis pelaku UKM harus berubah dengan menampilkan ide-ide, inovasi dan kreativitas, yang memang menjadi kunci bagi mereka supaya bisa bertahan.
Contoh jualan makanan, sebut dia, kalau tidak membuat kemasan dengan menu baru dalam tiga bulan, pasti akan ditinggal pelanggan.
Maka, kata dia, pelaku UKM dalam mengelola bisnisnya perlu ada orang khusus fokus berkreativitas dalam pemasaran produknya.
“Kita harus punya skenario, kalau susah atau krisis di masa Covid-19 ini harus apa. Misalnya, UKM yang biasa kelola pernikahan (EO/event organization) kan lagi nggak laku saat ini. Akhirnya, dia terpaksa jualan sembako,” ujarnya.
Sehingga, kata dia lagi, ide-ide untuk mempertahankan usaha itu penting meskipun di luar core bisnisnya.