Usaha ‘Tour and Travel’ di Sumbar Terpuruk Imbas Pandemi

Editor: Makmun Hidayat

Melihat hal seperti itu, Ian pun menyatakan belum bisa berharap banyak untuk mengharapkan kedatangan wisatawan nusantara untuk masuk ke Sumbar.

Berbeda pula dengan wisatawan provinsi tetangga dengan Sumbar yakni dari Provinsi Riau. Saat ini yang mengunjungi sejumlah objek wisata di Sumbar kebanyakan wisatawan asal Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Wisatawan itu tidak perlu menggunakan penerbangan untuk datang ke Sumbar tapi cukup menggunakan kendaraan pribadi. Di sini prosesnya juga tidak ribet tapi cukup menggunakan masker atau mematuhi protokol kesehatan.

“Sekarang Pemprov Sumbar kembali memperketat pengawasan di perbatasan terutama yang datang dari Riau. Hal ini saya rasa juga bakalan dapat mempengaruhi pariwisata di Sumbar,” ucap dia.

Untuk itu, Ian mengatakan perekonomian pelaku pariwisata yakni agen tour and travel berada di titik paling rendah. Karena mau berbuat apapun bakal sulit karena berbagai daerah belum aman untuk didatangi yang sifatnya keramaian.

Kendati pihak hotel dan maskapai penerbangan telah memberikan harga diskon yang cukup murah sehingga paket wisata yang dihadirkan murah pula, dalam situasi seperti ini paket murah sekalipun bakalan tidak bisa menggoda wisatawan nusantara datang ke Sumbar ini.

“Nah ada baiknya berharap kepada perantau. Kendati ada perantau yang pulang ke kampung karena rindu, tapi jika kepulangan mereka dihendel oleh agen tour and travel, bakal menjadi peluang lebih bagus. Ini hal yang sedang kita siapkan,” tutup Ian.

Melihat kondisi seperti itu, Pemprov Sumbar tidak tinggal diam. Dinas Pariwisata yang menjadi ujung tombak pemerintah dan juga pelaku pariwisata lainnya turut bergerak secara cepat.

Lihat juga...