Usaha ‘Tour and Travel’ di Sumbar Terpuruk Imbas Pandemi

Editor: Makmun Hidayat

Ian menyatakan kendati wisman belum bisa datang ke Sumbar akibat Covid-19 ini, sebenarnya ada harapan kepada wisatawan nusantara. Hanya saja persoalan ini Jakarta masih memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Bagi ASITA, Jakarta adalah gerbang kepastian bisa atau tidaknya wisatawan nusantara untuk masuk ke Sumbar. Sebab wisatawan nusantara yang terbesar itu datang dari pintu Jakarta terutama yang menggunakan transportasi udara.

“Kita melihat kunci membuka pintu itu adalah Jakarta. Bila nanti Jakarta tidak lagi PSBB, mungkin masyarakatnya memiliki rencana untuk keluar rumah dan berwisata karena suntuk berada di rumah selama ini,” tutur dia.

Tapi ada kemungkinan ada rasa kehatian-hatian juga bagi masyarakat di Jakarta untuk bepergian ke daerah lain untuk berwisata. Karena daerah lain situasi kasus Covid-19 juga belum sepenuhnya baik.

Disatu sisi pribadi orang itu ingin pergi ke suatu tempat, namun mengingat Jakarta berada di zona merah ada rasa minder ingin mendekati orang yang berada di suatu daerah yang mungkin dinilai aman seperti zona kuning maupun zona hijau.

“Perasaan seperti itu, saya perkirakan pasti akan ada. Akibatnya, orang di Jakarta ini memilih untuk tidak berwisata jauh-jauh, palingan di sekitar daerah tetangga Jakarta atau bersifat wisata lokal,” sebut nya.

Selain itu jika pun ingin melakukan perjalanan keluarga mungkin mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang menggunakan transportasi seperti maskapai penerbangan. Selain khawatir terpapar juga cukup panjangnya proses era sekarang untuk menggunakan maskapai penerbangan, seperti wajib swab test.

Lihat juga...