Usaha ‘Tour and Travel’ di Sumbar Terpuruk Imbas Pandemi

Editor: Makmun Hidayat

PADANG — Dampak dari tidak adanya kunjungan wisatawan asing ke Sumatera Barat turut dirasakan oleh Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar. Di mana sejak 6 bulan terakhir ini ratusan agen tour and travel yang bergabung di ASITA tidak lagi bergerak.

Dari keterangan Ketua ASITA Sumbar, Ian Hanafiah, sampai saat ini pihak agen tour and travel belum bisa berbuat banyak akibat pandemi Covid-19. Bahkan hampir seluruh perusahaan agen tour and travel tutup sejak 6 bulan terakhir ini karena adanya sejumlah kebijakan menutup pintu masuk transportasi seperti halnya bandar udara.

“Kejadian seperti ini sudah sejak Maret 2020. Hampir 100 persen kantor agen tour and travel tutup, dan sebagian besar karyawan dirumahkan, dan sebagian besarnya lagi ada terjadi pemutusan hubungan kerja, dan ada juga tidak kerja tapi gaji tetap dibayarkan,” jelas Ian, Selasa (15/9/2020).

Dia menyebutkan kondisi seperti itu harus diterima dan dijalani oleh perusahaan agen tour and travel di Sumbar menyikapi adanya pandemi Covid-19 ini. Meski tidak ada harapan lagi bakal ada kunjungan wisman ke Sumbar hingga akhir tahun 2020 ini, setidaknya ASITA tetap berupaya untuk tetap bertahan dengan cara menggencarkan promosi produk.

Ketua ASITA Sumbar, Ian Hanafiah ditemui beberapa waktu lalu. -Foto: M Noli Hendra

Tujuan hal itu tetap dilakukan, agar bila nanti situasi rasanya memungkinkan untuk menyambut kedatangan orang luar dari Sumbar maupun orang luar dari Indonesia, maka wisatawan akan tetap ingat Sumbar.

ASITA sadar dan tidak mempersoalkan bila promosi produk yang dilakukannya belum bisa direspon dalam waktu singkat. Setidaknya dengan hal itu dapat memberikan harapan bahwa pada tahun 2021 nanti kondisi bakal normal dan geliat pelaku pariwisata bakal kembali bagus.

Lihat juga...