Tren Bunga Hias dan Bonsai Jadi Peluang Usaha Pembuatan Pot

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Tren penghobi tanaman hias berupa bunga dan bonsai yang meningkat, berdampak positif bagi usaha pembuatan pot di Lampung Selatan.

Sumardi, warga Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, memanfaatkan peluang itu, dengan membuat media tanam jenis pot dari bahan pakaian bekas, kawat, semen, pasir dan cat.

Ia mengaku ide membuat pot tanaman hias itu berasal dari usaha sejenis yang ditekuni sang adik. Peluang usaha membuat pot memiliki potensi mendapatkan uang. Jenis pot yang dibuat olehnya memiliki bentuk yang unik dan mudah dipindahkan. Kreativitas pemanfaatan bahan bekas pakaian, membuat ia bisa menghemat modal.

Sumardi, warga Dusun Sukabaru, Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, pembuat pot, Selasa (8/9/2020). -Foto: Henk Widi

Bahan utama semen, kawat, pakaian bekas, cukup membutuhkan modal sekitar Rp200.000. Harga semen per sak Rp50.000, kawat Rp25.000, cat Rp30.000, pasir diperoleh dari mencari di sungai Way Pisang. Bahan pakaian bekas yang digunakan didapat dari tempat pembuangan sampah dan warga yang tidak memanfaatkannya.

“Awalnya, memenuhi permintaan istri yang memiliki hobi menanam bunga. Namun, banyak yang tertarik memiliki pot semen dan meminta untuk dibuatkan dalam jumlah banyak,” terang Sumardi, saat ditemui Cendana News, Selasa (8/9/2020).

Menurutnya, proses pembuatan pot terbilang mudah. Dibantu sang anak, semua bahan yang disiapkan akan menyesuaikan bentuk. Kaos, celana, handuk, kemeja, ia akan merendamnya dalam cairan semen. Kain yang direndam dalam cairan semen selanjutnya dikeringkan dengan cara dijemur. Kerangka dari kawat, pasir dan semen akan dibalurkan ulang memperkuat konstruksi pot.

Lihat juga...