Perlu Banyak Wirausaha Pertanian untuk Swasembada Pangan

JAKARTA — Indonesia memerlukan lebih banyak wirausaha di bidang pertanian termasuk petani dan penyuluh yang terlibat langsung dalam pengembangan sektor pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan.

“Negara kita pernah mendapatkan penghargaan dari FAO karena mampu mengubah status dari negara impor menjadi negara yang mampu swasembada pangan. Dan itu terjadi karena dilakukan peningkatan SDM pertanian, yaitu petani dan penyuluh,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, Jumat (4/9/2020).

Oleh karena itu, pihaknya bertekad meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia termasuk mencetak wirausaha-wirausaha muda di sektor pertanian.

Salah satu yang dilakukan di antaranya BPP Sidomulyo yang ada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan.

“Wilayah ini sangat potensial pertaniannya sehingga masyarakat harus diajak untuk membangun pertanian di daerah Sidomulyo. Caranya, melalui pemberdayaan sumberdaya manusia atau SDM pertanian,” katanya.

Dedi menegaskan, kebangkitan pertanian pertanian harus diawali dari kebangkitan SDM, khususnya petani dan penyuluh.

Ia menambahkan, jika penyuluh diberdayakan dan petani juga diberdayakan, maka produktivitas pertanian akan meningkat.

“Di masa lalu, penyuluh punya peran penting atas penggunaan pupuk oleh petani. Karena dulu petani tidak mau pakai pupuk. Artinya telah terjadi transformasi. Dan itulah adalah salah satu hasil karya penyuluh,” katanya.

Dedi mengatakan, pembangunan dan kesuksesan pertanian harus diawali dari pembangunan SDM. Untuk itu ia mengajak semua pihak di Sidomulyo untuk sama-sama membangkitkan penyuluh.

Lihat juga...