Obwis Gubug Serut Buah Kreativitas Warga Desa Persen
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG – Siapa yang mengira, aliran Sungai Kaligarang, yang selama berpuluh-puluh tahun melintas di Desa Persen, Sekaran Gunungpati, Kota Semarang, mampu disulap menjadi objek wisata air.
Semua tak lepas dari kreativitas warga desa tersebut, khususnya para anak muda, yang mampu melihat peluang, kebutuhan masyarakat akan tempat rekreasi di tengah pademi Covid-19.
“Ini awalnya, dari para anak muda di sini, bagaimana kalau dibuat objek wisata. Selama ini, Sungai Kaligarang ya hanya dimanfaatkan untuk pengairan kebun atau sawah. Belum terpikir untuk wisata, dari ide tersebut kemudian muncul Gubug Serut,” papar perwakilan pengelola Gubug Serut, Bu Sarya saat ditemui di lokasi tersebut, Minggu (27/9/2020).
Meski baru berdiri sekitar tiga bulan lalu, antusias masyarakat untuk berkunjung ke wisata air tersebut relatif tinggi. Pada hari biasa sekitar 20-30 orang, sementara untuk Sabtu-Minggu bisa lebih di atas 50 orang.
Serunya, pengunjung tidak dipungut biaya untuk masuk objek wisata tersebut. Mereka cukup membayar uang parkir kendaraan Rp2 ribu.
“Memang tidak kita minta tiket masuk, karena dalam pengelolaan, kita juga kita tidak keluar biaya. Airnya memanfaatkan aliran sungai, sementara warga di sini juga bisa ikut berjualan makanan, minuman, penyewaan ban, atau pernak pernik lainnya. Uang yang didapatkan dari tiket parkir pun dikelola sebagai kas desa,” jelas Bu Sarya.

Diakuinya dengan adanya Gubug Serut, perekonomian warga sekitar juga ikut terbantu. Mereka bisa ikut menikmati berkah dari booming objek wisata tersebut. “Iya sempat viral, jadi banyak wisatawan yang datang ke sini. Selalu ramai setiap hari, terutama saat pagi atau sore hari pada Sabtu-Minggu. Awal-awal bahkan sampai ratusan pengunjung,” tandasnya.