Mitwol Produksi Disabilitas di Ende Butuh Bantuan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

ENDE — Kelompok disabilitas di negeri ini banyak yang bekerja secara mandiri dan menghasilkan berbagai karya yang berkualitas dan bernilai jual, dan bisa memberikan pendapatan bagi anggotanya.

tua Kelompok Disabilitas Wolomoni, Desa Niowula, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT, Hironimus Minggu saat ditemui di kantor Yayasan Tananua Flores, Sabtu (5/9/2020). Foto : Ebed de Rosary

Kelompok Disabilitas di Dusun Wolomoni, Desa Niowula, Kecamatan Detusoko, Kaupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pun membuat sebuah produk minyak gosok tradisional yang dinamakan Mitwol.

“Kelompok kami mulai tahun 2018 mulai memproduksi Mitwol singkatan dari Minyak Tradisional Wolomoni. Minyak gosok ini berasal dari bahan-bahan alami yang ada di wilayah kami,” sebut Hironimus Minggu (45), Ketua Kelompok Disabilitas Wolomoni, Desa Niowula, Kabupaten Ende, NTT, Sabtu (5/9/2020).

Nimus sapaannya mengatakan, Mitwol diproduksi dari berbagai jenis tanaman tradisional yang ada di wilayahnya seperti halia, cengkeh, akar tembelekan (cantana), sereh wangi, bangle, pohon romason, pala, akar pepaya, minyak kelapa murni dan daun sompet.

Ia menjelaskan,dalam sebulan kelompok Disabilitas Wolomoni memproduksi sebanyak 80 botol Miwol ukuran 60 mililiter yang dijual dengan harga Rp30 ribu per botolnya.

“Kami mulai produksi dari tahun 2018 setelah tahun 2017 berkat fasilitasi Caritas Keuskupan Agung Ende. Modal awal hasil swadaya kelompok sebesar Rp270 ribu saja,” ungkapnya.

Nimus sebutkan, keahlian meracik ramuan tradisional menjadi minyak gosok diperolehnya berkat pelatihan yang difasilitasi oleh Yayasan Tananua Flores di Jember, Provinsi Jawa Timur.

Lihat juga...