Menolak Tuduhan Radikalis dan Fundamentalis Bagi Umat Beragama

OLEH: HASANUDDIN

KALAU Anda bertanya kepada saya, apakah sikap beragama yang radikal dan fundamental itu baik, maka jawaban saya adalah benar, itu sikap beragama yang baik dan benar.

Namun akhir-akhir ini penggunaan istilah radikal dan fundamental secara negatif telah latah digunakan terutama oleh mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang istilah tersebut. Radikal dari kata radix artinya akar, sementara fundamental artinya pondasi atau pokok, utama.

Orang yang beragama dengan terlebih dahulu memahami pokok ajaran agamanya, jauh lebih baik, daripada mereka yang tidak memahami pokok-pokok ajaran agamanya dengan baik dan benar.

Pemeluk suatu agama, tentu bermacam-macam tingkatan pemahaman mereka dalam memahami ajaran agamanya. Ada yang memahaminya hanya sebatas simbolisasinya saja. Ada yang memahami makna-makna di balik suatu simbol keagamaan, ada yang memahami makna batin yang terdalam dari apa yang tersembunyi dibalik simbol-simbol keagamaan. Tentu saja semua itu, tergantung rahmat atau anugerah yang mereka peroleh dari Tuhan yang mereka sembah, disertai usaha yang sungguh-sungguh untuk mengetahui dan ajaran agamanya.

Kita ambil contoh dalam agama Islam. Dalam agama Islam ada dua fundamen utama untuk seseorang disebut muslim. Fundamen pertama di sebut rukun iman, dan fundamen kedua disebut rukun Islam. Pelaksanaan dari fundamen yang kedua, baru dinyatakan sah, jika fundamen pertama telah dipahami dan diyakini secara kuat dalam diri seorang pemeluk agama Islam.

Jika kedua fundamen ini telah dijalankan dengan benar, secara konsisten dalam kesabaran dan keikhlasan, yakinlah bahwa hidup dan perilakunya tidak akan menimbulkan kerusakan. Sebab, salat misalnya, itu mencegah dari kegiatan-kegiatan fahsya (yang buruk) dan mencegah dari kemungkaran.

Lihat juga...