Mahasiswi Ini Manfaatkan Peluang Bisnis Jamu di Masa Pandemi
Editor: Koko Triarko
Lebih jauh, pemilik usaha jamu ‘Djamu’ tersebut juga ingin mengajak mereka untuk hidup sehat, dengan mengkonsumsi jamu secara rutin. Dalam kemasan jamu yang dijualnya, Nova juga menambahkan beragam manfaat yang diperoleh dari minum jamu tersebut.
Di satu sisi, meski saat ini produksi jamu tersebut masih terbatas karena baru mulai dirintis, namun dirinya optimis usaha tersebut bisa terus berkembang.
“Terlebih gaya hidup sekarang, juga bergerak ke hidup sehat. Pilihan minuman sehat, termasuk jamu pun kian digemari,” tambahnya.
Dijelaskan untuk jumlah produksi, baru di kisaran 20-30 botol per hari, dengan harga jual Rp10.000 per botol. Untuk memasarkannya, Nova memanfaatkan media sosial dan jaringan pertemanan.
“Alhamdulillah, sejauh ini respons dari konsumen cukup bagus, rata-rata seluruhnya bisa terjual dalam 1-2 hari. Selain itu, saya juga melayani pesanan jamu, jadi produksinya juga bisa disesuaikan,” terangnya.
Ke depan, dirinya pun yakin usaha tersebut tetap bisa berkembang, meskipun nantinya pandemi Covid-19 sudah berlalu. “Kesadaran untuk hidup sehat, dengan pola hidup yang sehat, menjadi kunci kenapa produk jamu bisa terus bertahan. Jadi meski nantinya pandemi sudah berakhir, keinginan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat sudah terbentuk, sehingga saya yakin kalau produk jamu bisa terus bertahan,” tegasnya.
Salah satu konsumen jamu kekinian, Widiyanti, mengaku tertarik minum jamu karena ingin menjaga kesehatan tubuh. “Jamu ini kan bukan obat yang begitu diminum langsung sembuh, namun dengan rutin meminumnya, dapat meningkatkan imun tubuh, menjaga kesehatan badan. Selain itu juga ada banyak manfaat lainnya,” terangnya.