Mahasiswi Ini Manfaatkan Peluang Bisnis Jamu di Masa Pandemi

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Di tengah pandemi, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan makin meningkat. Berbagai upaya pun dilakukan, agar tubuh selalu sehat dan imun tetap terjaga. Hal demikian pun ditangkap sebagai peluang bisnis jamu.

Adalah Nova Ayu Riskiyani, mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes), yang dengan bekal pengetahuannya meracik jamu mencoba merintis usaha jamu kekinian.

“Sejak ada pandemi Covid-19, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan makin meningkat. Beragam produk kesehatan pun banyak diburu, seperti vitamin, hingga penguat imun tubuh. Hal ini yang kemudian menarik saya untuk memulai usaha jamu,” paparnya, saat ditemui di Semarang, Selasa (29/9/2020).

Nova mengaku sudah mengenal minuman atau obat tradisional tersebut sejak kecil. Tidak hanya itu, dari beragam penelitian yang sudah ada, jamu juga berkhasiat untuk menjaga imun atau stamina tubuh.

“Terpenting lagi, jamu ini seluruh bahannya alami. Tidak ada unsur kimia, sehingga lebih bagus untuk tubuh,” tambahnya.

Untuk memproduksi jamu tersebut, mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut melakukannya sendiri. Termasuk saat mencari berbagai bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan jamu.

“Saat ini, baru ada tiga varian rasa, yakni kunyit asem, beras kencur dan gula asem. Sasarannya memang lebih ke anak muda, kawan-kawan kampus, meski tidak menutup pembelian dari masyarakat umum,” jelasnya.

Diakui, dirinya memang menyasar ke kalangan anak muda, sebab selain berjualan, Nova juga ingin memperkenalkan jamu kepada generasi milenial.

“Selama ini, image jamu di kalangan anak muda itu, ngga gaul, kuno, pahit, tidak enak. Ini yang kemudian saya coba edukasi, bahwa di balik rasa pahit jamu, terdapat kandungan khasiat yang bagus untuk tubuh. Selain itu, dengan minum jamu bukan berarti tidak gaul atau keren,” terangnya.

Lihat juga...