Kreativitas Kunci Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM Lamsel
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Olahan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sektor kuliner di Lampung Selatan mampu bersaing dengan usaha sejenis dari wilayah lain. Bahan baku sama dengan teknik pengolahan berbeda mampu menghasilkan produk bernilai jual.
Surahman, petani pemasok pisang raja nangka, janten, kepok menyebut bahan baku selalu tersedia. Cara pengolahan berbagai jenis pisang menurutnya menyesuaikan kreativitas pelaku usaha. Pembeli pisang mentah untuk pembuatan keripik masih menggunakan sistem penggorengan. Sebagian menggunakan sistem vaccum dengan alat elektrik. Meski memakai bahan baku sama kualitas,daya tahan produk hasil olahan pisang akan berbeda.
Pertandan pisang seharga Rp20.000 menurutnya bisa menghasilkan produk keripik pisang senilai Rp200.000. Kreativitas pengolahan menjadi kunci produk kuliner yang dihasilkan memiliki nilai jual lebih tinggi. Pada sebagian pelaku usaha kecil, pisang dimanfaatkan untuk bahan kuliner gorengan. Meski bahan sama nilai jual yang dihasilkan akan memiliki hasil berbeda.
“Serapan bahan baku pisang kini semakin banyak berasal dari pelaku UMKM lokal karena kreativitas semakin berkembang sehingga mampu menghasilkan produk yang menarik dan memiliki jual lebih tinggi,” terang Surahman saat ditemui Cendana News, Selasa (8/9/2020).

Petani di Desa Tanjungheran, Kecamatan Penengahan itu menyebut permintaan pisang dominan untuk bahan baku keripik. Produsen melakukan pengolahan, pengemasan hingga pemasaran dengan berbagai metode. Munculnya toko oleh-oleh di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) memberi peluang bagi pelaku usaha meningkatkan nilai jual.