Distan Sikka Keluarkan 12 Fakta Maknai Hari Rabies Sedunia

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Ia tambahkan, kesepuluh, untuk meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat dalam pemberantasan rabies, diselenggarakan peringatan Hari Rabies Sedunia setiap tanggal 28 September.

“Kesebelas, partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung vaksinasi rabies pada hewan merupakan komponen penentu keberhasilan pemberantasan rabies. Keduabelas, saya, kamu, kita bersama, bisa berantas penyakit anjing gila (Rabies) di Indonesia,” pesannya.

Untuk itu Metha berharap agar semua orang membantu menyebarkan informasi ini agar masyarakat terutama pemilik anjing mengetahui dan waspada terhadap penyakit ini dan membawa atau membiarkan anjingnya agar diberi vaksin anti rabies.

Dikatakannya, hingga Bulan September 2020 pihaknya sudah menemukan 4 kasus positif anjing rabies yang tersebar di 3 kecamatan, yakni masing-masing satu kasus di Waigete dan Bola serta 2 kasus di Alok Timur.

“Saat ini petugas kami sedang turun ke setiap kecamatan untuk melakukan vaksin terhadap anjing. Kita harapkan masyarakat pemilik anjing, kucing atau monyet proaktif untuk membawa hewan peliharaannya untuk divaksin,” harapnya.

Sementara itu Sekertaris Komite Rabies Flores dan Lembata dr. Asep Purnama mengatakan, selama kurun waktu 20 tahun lebih, virus rabies menyerang 8 kabupaten di pulau Flores dan Lembata dan sudah merenggut nyawa lebih dari 300 orang, termasuk 2 anak di kabupaten Nagekeo dan seorang anak di Sikka selama 2018.

“Gubernur NTT harus bisa memimpin langsung pemberantasan penyakit rabies di pulau Flores dan Lembata yang telah berlangsung selama 20 tahun dan tanpa ada penanganan serius dari pemerintah,” tegasnya.

Lihat juga...