Budidaya Kerang Hijau di Lamsel Topang Perekonomian Keluarga
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Hasil budidaya jenis kerang hijau atau Perna viridis jadi harapan wanita pesisir Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel). Aminah, salah satu wanita di Dusun Sukabandar, Desa Legundi menyebut budidaya kerang hijau selama enam bulan ini jadi sumber penghasilan warga. Setiap hari permintaan rata-rata mencapai 100 kilogram.
Kerang hijau menurutnya jadi komoditas andalan bagi warga yang berprofesi sebagai nelayan budidaya. Meski alami harga yang anjlok saat pandemi Covid-19 menjual kerang hijau bisa membuat dapur mengepul. Semula harga per kilogram mencapai Rp10.000 namun turun menjadi Rp7.500. Per kuintal kerang hijau yang semula dijual Rp1juta hanya mendapatkan hasil Rp750ribu.
Permintaan kerang hijau sebutnya berasal dari wilayah Banten hingga Palembang. Meski produksi sedang turun imbas panen raya dua bulan sebelumnya ia masih bisa memasok kerang hijau ke pengecer. Pengecer berasal dari sejumlah pedagang di pasar tradisional rata-rata satu kuintal per hari. Diolah menjadi kuliner boga bahari membuat kerang hijau banyak diminati.
“Setiap hari selalu ada konsumen yang membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali, sebagian akan dibeli oleh konsumen langsung yang untuk diolah menjadi sejumlah olahan kuliner yang lezat dengan rempah untuk meningkatkan stamina tubuh,” terang Aminah saat ditemui Cendana News, Jumat (25/9/2020).
Proses pemanenan kerang hijau dalam jumlah banyak sebut Aminah dilakukan berdasarkan pesanan. Pada kondisi normal ia mendapat pesanan hingga 2 ton. Selain panen untuk memenuhi pesanan,kerang hijau yang telah disiapkan kerap dibeli oleh konsumen yang datang sekaligus berwisata di pantai. Sulitnya ekonomi kala pandemi menjadikan hasil panen kerang jadi harapan.