Belajar Online bagi Keluarga Kurang Mampu, Fasilitas Seadanya

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PADANG – Kondisi pandemi Covid-19 seakan harus memaksa kalangan pelajar di tanah air ini mengikuti sistem belajar secara online. Fasilitas ponsel pintar hal yang harus dimiliki agar bisa tetap belajar.

Banyak cerita yang datang dari pelajar yang hidup di garis kemiskinan. Sistem belajar secara online seakan sebuah hal sulit untuk diikuti. Seperti yang dialami oleh salah seorang siswa sekolah dasar di Kota Padang, Sumatera Barat, yang baru tiba merantau di kota bengkuang itu.

Siswa itu adalah Pamil Prasatio Syahputra, dia pernah tidak mengikuti proses belajar secara online hampir dua pekan lamanya. Bahkan pihak sekolah juga telah menghubungi orang tuanya yakni Zulbaida untuk mempertanyakan alasan anaknya tidak mengikuti proses belajar secara daring.

“Ya saya jawab saja, keluarga kami tidak sanggup beli ponsel pintar. Sudah coba menumpang dengan teman-temannya tapi malah tidak mendapatkan respon yang baik,” ujar Zulbaida, Kamis (17/9/2002).

Zulbaida memiliki tiga orang anak, untuk yang sulung tengah berjuang kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, dan yang nomor dua adalah Pamil serta si bungsu masih belum cukup usia untuk bersekolah.

Suaminya hanyalah berprofesi sebagai seorang penangkap belut di sawah. Penghasilan tidaklah seberapa, cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah cukup, bagaimana pula bisa untuk membeli ponsel pintar.

“Anak saya paham sekali dengan kondisi keluarga ini. Bisa dikatakan tidak terlihat wajah sedih, tapi di hatinya siapa yang tahu, mungkin sangat ingin bisa belajar dan memiliki ponsel pintar sendiri. Tapi apalah daya, saya tak sanggup belinya,” sebut dia.

Lihat juga...