Pakan Alternatif Solusi Pembudidaya Ikan Lakukan Penghematan
Editor: Makmun Hidayat

Selain pakan dedak, ia bekerja sama dengan pemilik warung dan pedagang ikan. Pemilik warung makan kerap memiliki nasi sisa dan pedagang ikan mengasilkan jeroan ikan sumber pakan. Penggunaan pakan alternatif tersebut terlebih dahulu direbus agar kolam tidak berbau. Pakan alternatif nasi sisa, jeroan ikan jadi sumber pakan ikan lele mutiara.
“Ikan nila lebih mudah sumber pakan alternatifnya karena bisa memakai daun talas, dedak dan daun suweg,” cetusnya.
Produktivitas ikan yang dibudidayakan menurutnya cukup baik. Selama tiga bulan panen ikan lele yang telah disortir bisa memberikan hasil sekitar 7 kuintal. Sebagian ikan disortir untuk panen berikutnya. Jenis ikan nila yang bisa dipanen saat usia enam bulan rata rata menghasilkan 8 kuintal. Harga ikan lele di tingkat petani dijual Rp18.000 per kilogram dan nila Rp20.000 per kilogram.
Pembudidaya ikan lain bernama Trubus menyebut pakan alternatif bisa menekan biaya. Pasokan pakan bisa diperoleh dengan cara membeli dari pabrik penggilingan padi. Sebagian pakan alami dari daun talas diperoleh dengan cara menanam. Nilai penghematan pakan alternatif menurutnya bisa menekan sekitar 20 persen biaya produksi.
“Pengurangan biaya produksi dengan cara memakai asupan pakan tentunya akan memberi keuntungan,” cetusnya.
Sebagai petani sekaligus pembudidaya ikan,jenis pakan daun talas dan daun ubi jalar mudah diperoleh. Berbagai jenis pakan alternatif bisa diperoleh dari kebun miliknya tanpa harus membeli. Budidaya ikan lele selama masa pandemi selain sebagai sumber penghasilan menjadi bahan kebutuhan lauk keluarga.