Orang Tua Persoalkan Kebijakan Dinas PKO Sikka

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka dianggap membebani orang tua murid dengan berbagai kebijakan yang dibuat tanpa melakukan konsultasi.

Salah satu orang tua murid sekolah dasar di Kelurahan Wairotang, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Maria W. Parera saat ditemui, Selasa (4/8/2020). Foto : Ebed de Rosary

Pasalnya, beberapa kali kebijakan yang diambil membuat orang tua murid semakin terbebani di tengah situasi Covid-19 dan dianggap tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pihak sekolah dan komite sekolah.

“Kami diinformasikan ada surat dari Kepala Dinas PKO Sikka soal menghentikan sementara pembelajaran dari rumah secara berkelompok,” kata Maria W. Parera, salah satu orang tua murid di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (4/8/2020).

Padahal kata Maria, sebelum dilakukan pembelajaran di rumah secara berkelompok, para orang tua murid diundang rapat komite bersama pihak sekolah untuk menentukan titik-titik pembelajaran.

Penentuan titik-titik pembelajaran di luar sekolah tersebut kata dia, dilakukan dengan mempertimbangkan prosedur tetap penanganan penyebaran virus Corona dimana jumlah murid dan waktu pembelajaran juga tidak setiap hari.

“Kalau anak sekolah dasar kelas satu belajarnya seminggu sekali sementara yang lainnya seminggu tiga kali dan sisanya anak murid diberikan soal untuk dikerjakan di rumah. Juga ada yang belajar melalui media sosial juga,” ungkapnya.

Metode pembelajaran ini kata Maria sudah berjalan sekitar sebulan dan ini yang dirasakan paling pas meskipun dengan metode ini anak-anak sekolah tidak mendapatkan pembelajaran secara baik.

Lihat juga...