Monyet jadi Ancaman Kebun Warga Dusun Wukur

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Dusun Wukur di Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan sebuah dusun yang berada di wilayah timur Desa Sikka yang berbatasan dengan Desa Hokor, Kecamatan Bola, di pantai selatan.

Dahulu warga dusun ini kesulitan akses jalan ke Desa Sikka, namun akses mulai terbuka dengan adanya kegiatan pembukaan jalan oleh Kodim 1603 Sikka melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMDD) tahun 2006.

“Jalan ke Dusun Wukur hanya bisa dilewati sepeda motor karena jalan semen ini medannya sangat terjal sehingga tidak semua orang berani mengendarai sepeda motor melintasi jalan ini,” kata Honorarius Quintus Ebang, warga Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu (5/8/2020).

Warga Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, NTT, Honorarius Quintus Ebang saat ditemui di kantornya, Rabu (5/8/2020). Foto: Ebed de Rosary

Intus sapaannya mengatakan, warga Dusun Wukur berprofesi sebagai petani dan nelayan dimana hasil perkebunan jadi andalan seperti kelapa, kakao, pisang dan aneka sayuran.

Hasil pertanian warga dusun ini kata dia, dijual ke pusat desa dimana warga saban hari berjalan kaki hanya untuk menjual hasil pertanian dan perkebunan, serta ikan hasil tangkapan nelayan.

“Warga sering mengeluh tanaman pertanian mereka sering terancam karena banyaknya monyet di hutan produksi Iligai yang berada persis di utara dusun ini yang tampak lebat oleh pepohonan,” ungkapnya.

Keluhan warga selalu disampaikan kata Intus, namun warga juga tidak bisa berbuat apa-apa karena monyet tersebut dilarang untuk ditangkap dan merupakan hewan yang dilindungi.

Lihat juga...