Menyusui, Bukan Sekadar Memberi Asupan Bayi

Editor: Makmun Hidayat

Dan keistimewaan ASI lainnya, yaitu pada karakteristik ASI yang menyesuaikan pada kebutuhan anak secara spesifik.

“Jadi ASI ini memang sangat istimewa. Karena ASI bisa memberikan kebutuhan anak sesuai dengan kebutuhan anak. Apakah dia hanya haus saja atau lapar saja, ASI akan mampu memberikannya. Ini lah yang menjadikan ASI menjadi hal yang sangat harus didukung oleh semua pihak. Bukan hanya untuk kesehatan tapi juga suatu perjalanan spiritual,” tandasnya.

Utami menyebutkan bahwa tahapan menyusui yang benar meliputi IMD (Inisiasi Menyusui Dini) yang dilakukan sesegera mungkin setelah bayi dilahirkan, dilanjutkan dengan ASI eksklusif, di mana hanya memberikan ASI saja kepada bayi tanpa tambahan dari asupan lain selama enam bulan pertama masa hidup bayi  dan lalu tahapan menyusui di mana ASI yang diberikan bersama makanan pendamping ASI dengan nilai gizi seimbang.

“Fakta, angka di lapangan berbeda dengan angka statistik. Misalnya angka IMD yang dinyatakan mencapai 50 persen tapi, kenyataannya jarang sekali angka ini mencapai 50 persen. Karena masih banyak praktek di pusat layanan kesehatan yang tidak menyegerakan proses ini. Walaupun regulasi dan UU terkait hal ini sudah banyak, tapi belum maksimal dalam pelaksanaannya,” katanya lebih lanjut.

Ahli Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Euis Sunarti, M.Si saat talkshow online Pekan Menyusui Sedunia yang diselenggarakan Dompet Dhuafa, Rabu (12/8/2020). -Foto Ranny Supusepa

Ahli Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Euis Sunarti, M.Si menyatakan cakupan ASI di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan.

Lihat juga...