Masa Pandemi Harga Jual Ikan Demersal di Flotim, Rendah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Aktivitas pengeboman ikan pun menurutnya mulai berkurang karena masyarakat sudah mulai sadar dan pengawasan dari pemerintah juga ketat sehingga kondisi karang selalu terjaga.

“Ikan demersal dan ikan karang potensinya besar di Pulau Solor khususnya di perairan Selat Lewotobi yang berarus deras. Bila kondisi normal saya akan menjual hasil tangkapan ke beberapa wilayah lainnya di Pulau Flores bahkan saya mau jual di Pulau Sumba,” jelasnya.

Yamin mengaku menurunkan harga jual ikan agar bisa terserap pasar mengingat daya beli masyarakat juga menurun akibat dampak pandemi Covid-19 sehingga ikan tangkapan bisa terjual.

Hal senada juga disampaikan Krostoforus Werang, Ketua Pokmaswas Pedan Wutun, Kelurahan Ritaebang, Kecamatan Solor Barat yang juga merupakan seorang nelayan yang biasa melepas pukat saat malam hari.

Kristo sapaannya, berharap pemerintah melalui Dinas Perikanan Kabupaten Flores Timur bisa membantu para nelayan terutama anggota Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) yang selalu melindungi laut.

“Banyak anggota kami yang berprofesi sebagai nelayan namun memiliki alat tangkap terbatas. Kami selalu menjaga ekosistem laut namun subsidi dari pemerintah sangat minim,” sesalnya.

Kristo berharap pemerintah bisa membantu alat tangkap bagi para nelayan di Pokmaswas yang tersebar di berbagai desa pesisir di Kabupaten Flores Timur. Potensi ikan tangkap di Flores Timur menurutnya sangat besar namun alat tangkap nelayan masih tradisional.

Lihat juga...