Jawa Tengah Dorong Upaya Percepatan Investasi

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Meski tengah pandemi Covid-19, Pemprov Jawa Tengah terus berupaya mendorong investasi, termasuk dengan mempercepat realisasi investasi, terutama yang menyerap banyak tenaga kerja.

“Di 2020 ini, target investasi di Jateng mencapai Rp 26,99 triliun, dan pada akhir Semester I target tersebut telah tercapai Rp27,82 triliun atau melampaui 100 persen. Sejumlah bidang yang berjalan, yakni di sektor kelistrikan, gas dan air, kemudian transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, industri mineral bukan logam, makanan dan industri tekstil,” papar Wakil Gubenur Jateng, Taj Yasin, di sela ‘Indonesia Investment Day 2020: Central Java’, yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng di Semarang, Selasa (18/8/2020).

Investor tersebut, lanjut Taj Yasin, tidak hanya datang dari dalam negeri, namun juga luar negeri. Termasuk Singapura, yang menjadi lima besar negara penanam modal asing di Jateng, selain Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Republik Rakyat Tiongkok.

“Sejauh ini, untuk realisasi investasi Singapura di Jateng, dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, ada di sektor properti, kawasan industri dan perkantoran, ternak, tekstil hingga makanan. Persebarannya ada sejumlah kabupaten kota di Jateng. Di antaranya, Kabupaten Tegal, Kendal, Sukoharjo, Cilacap dan Kota Semarang,” tambahnya.

Taj Yasin memaparkan, ketertarikan investor asal Singapura untuk berinvestasi di Jateng, tidak lepas dari sarana prasarana, hingga sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja yang dimiliki provinsi tersebut.

“Selain bandara internasional, kita juga punya dua pelabuhan berskala internasional, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas di Kota Semarang dan Pelabuhan Tanjung Intan di Cilacap, serta Pelabuhan Kendal yang sedang dalam tahap pengembangan. Ini tentu memudahkan para pengusaha atau investor, dalam melakukan kegiatan ekspor impor produk,” terangnya.

Lihat juga...