Bappenas: Terumbu Karang Berpotensi Tumbuhkan Ekonomi Nasional

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Sebagai negara mega marine biodiversity terbesar di dunia, Indonesia dinilai memiliki potensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan terumbu karang (coral reef). Berdasarkan hitungan United Nations Environment Programme (UNEP), bila seluruh ekosistem terumbu karang dikelola dengan baik,  aset terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang Indonesia mencapai US$ 37 miliar atau setara dengan Rp540 triliun pada 2030.

“Jadi kuncinya adalah kemampuan kita dalam melestarikan kekayaan laut kita, khususnya terumbu karang. Ini adalah satu contoh nyata bagaimana upaya menjaga lingkungan dapat sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat dan nasional,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa dalam siaran pers yang diterima Cendana News, Senin (3/8/2020).

Bappenas sendiri telah meluncurkan program Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP)-Coral Triangle Initiative (CTI) yang akan dijalankan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) di empat provinsi, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat.

Suharso menjelaskan, bahwa fokus proyek ini adalah mengelola dan memanfaatkan ekosistem terumbu karang serta kawasan konservasi perairan. Bappenas akan berperan sebagai enabler bagi pemangku kepentingan dengan menjadi wadah dalam pembangunan partisipatif dengan prinsip Thematic, Holistic, Inter-conntected, dan Spatial (THIS).

“Hal ini diimplementasikan dalam bentuk pilot project yang dilakukan COREMAP-CTI. Diharapkan pilot project ini menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat diadopsi oleh berbagai pihak terkait,” terang Suharso.

Lihat juga...