Tim SAR Gabungan Kembali Menemukan Korban Banjir Bandang Luwu Utara

Foto udara Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/7/2020). Hingga hari kelima, tim SAR telah menemukan 36 korban meninggal dunia dan 18 orang lainnya masih terus dilakukan pencarian. -Ant

MAKASSAR – Tim SAR gabungan kembali menemukan korban banjir di Masamba, Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Kali ini petugas menemukan dua korban dari banjir yang terjadi pada Senin (13/7/2020) tersebut.

“Dari laporan yang diterima, dua korban kembali ditemukan tim gabungan SAR dan sampai saat ini jumlah korban jiwa dilaporkan sementara sebanyak 38 orang,” sebut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mustari, Minggu (19/7/2020).

Dua korban tersebut ditemukan di dua tempat berbeda, satu korban tanpa identitas berjenis kelamin perempuan ditemukan di Dusun Pombakka, Desa Lapapa, Kecamatan Masamba. Satu korban lainnya berjenis kelamin laki-laki, ditemukan di pinggir sungai, Kelurahan Bone Tua, Griya Cendana Permai.

Jenazah kedua korban selanjutnya di evakuasi ke Rumah Sakit Hikmah, guna proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Sulsel. Informasi perkembangan terbaru dari Tim DVI, telah teridentifikasi satu orang korban jenis kelamin perempuan bernama A. Nina Saad berusia 23 tahun. Sementara kabar baik dari Tim Assesment SAR gabungan, korban dalam pencarian bernama Afni sudah di temukan dalam keadaan selamat dan mengungsi di Radda, Tugu Coklat.

Untuk Operasi SAR pada Minggu (19/7/2020) malam di hentikan sementara, dan dilanjutkan Senin (20/7/2020) esok. Data korban sementara per-19 Juli 2020, jumlah korban sebanyak 1.592 orang, yang selamat 1.543 orang, meninggal dunia 30 orang dan masih dalam pencarian 11 orang.

Data jumlah jenazah yang sudah ditemukan, laki-laki 15 orang, perempuan 23 orang, dan telah terindentifikasi sebanyak 31 orang sisanya tujuh orang belum terindentifikasi. Tim gabungan SAR dan Potensi SAR yang diterjunkan sebanyak 1.001 personel. Data sementara dari BPBD setempat tercatat, sebanyak 14.438 jiwa dari total 3.627 kepala keluarga (KK) mengungsi. Banjir merusak 4.202 rumah warga, sembilan unit sekolah, 13 unit rumah ibadah, rinciannya 12 masjid dan satu gereja.

Lihat juga...