BANDA ACEH – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Timur, T Syawaluddin, mengatakan, produksi komoditas udang jenis udang windu di daerah setempat ditargetkan mencapai 12 ribu ton per tahun, dan angka produksi saat ini telah mencapai tujuh ribu ton sepanjang tahun 2020.
“Di 2020 sedang berjalan kita telah produksi mencapai tujuh ribu ton lebih. Sementara dengan sisa bulan yang ada kita targetkan produksi nanti di atas 12 ribu ton per tahun,” kata Kepala Dinas Perikanan Aceh Timur, T Syawaluddin, saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Dia menjelaskan, udang windu merupakan komoditas yang dibudidayakan masyarakat Aceh Timur secara berkelanjutan. Pada 2019, angka produksi udang windu di daerah setempat mencapai 10.500 ton per tahun.
Secara tradisional, kata dia, masyarakat bisa panen udang tersebut tiga kali dalam setahun. Maka dengan adanya program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang membangun kawasan tambak udang percontohan model klaster di Aceh Timur, diharap dapat meningkatkan produksi.
“Kalau panen secara tradisional tiga kali dalam setahun. Program ini hanya ada lima kabupaten di seluruh Indonesia, salah satunya dipilih Aceh Timur, karena memang Aceh Timur salah satu daerah yang sangat baik untuk usaha budidaya udang windu dan udang vaname,” katanya.
Selama ini, kata Syawaluddin, udang dari Aceh Timur tersebut diekspor ke luar negeri melalui Medan, Sumatera Utara. Negara tujuan seperti Hongkong, Taiwan, Amerika Serikat, dan Singapura.
“Kalau udang dari Aceh Timur ini pada umumnya kita kirim ke Sumatera Utara, nanti dari sana dikirim ke luar negeri, melalui Pelabuhan Belawan,” katanya.