Sejumlah Jasa Pijat Kebugaran Terdampak Pandemi Covid-19
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Pandemi corona yang melanda Indonesia sejak empat bulan silam ikut berdampak bagi sejumlah penyedia jasa pijat kebugaran. Abdulrahman salah satunya, penyedia jasa pijat kebugaran dengan metode bekam tersebut alami penurunan jumlah pemakai jasa. Normalnya ia bisa memijat sebanyak 10 orang dalam sehari.
Jasa kesehatan pijat disebut Abdulrahman kerap ditekuninya pada sejumlah kapal penyeberangan Bakauheni-Merak. Namun saat corona atau Covid-19 operasional kapal yang berkurang dan mudik Idul Fitri yang dilarang berimbas penumpang sepi. Pelanggan pengguna jasa pijat dominan pengemudi bus, truk, travel di atas kapal.
Memilih untuk turun kapal dan menawarkan jasa pijat di pelabuhan membuatnya masih mendapat pelanggan. Faktor berkurangnya pelanggan menurut Abdulrahman imbas kekhawatiran pengguna jasa tertular Covid-19. Sebab kontak fisik berpotensi menularkan virus tersebut. Namun ia masih tetap mendapat pelanggan maksimal 5 orang per hari.
“Pelanggan dominan pengurus jasa penyeberangan yang istirahat pada area pelabuhan meminta untuk dipijat dengan teknik bekam kombinasi urut memakai minyak zaitun untuk memperoleh kebugaran,” terang Abdulrahman saat ditemui Cendana News, Jumat (24/7/2020).
Warga asal Serang yang merantau di Lampung itu semula bisa mendapat hasil rata rata Rp200.000 per hari. Memijat sebanyak 10 hingga 15 orang per hari dengan upah Rp20.000 memberi hasil cukup lumayan. Pelanggan dominan ingin menghilangkan rasa capek,pegal pegal selama bekerja. Sebagian besar pelanggan menyebut puas dengan teknik pijat yang diterapkannya.
Alat bekam yang dipakai untuk mendukung pemijatan memakai mangkok dan penyedot. Tubuh pasien yang akan dibekam akan dilumuri dengan minyak zaitun. Proses penyedotan dengan alat bekam pada tubuh pasien menurutnya berfungsi membuka pori pori. Setelah itu dikombinasikan dengan pijat memakai kayu santigi.