Penggunaan Kontrasepsi Selama Pandemi Covid-19 Mengalami Penurunan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Tren penggunaan kontrasepsi selama pandemi covid-19, menunjukkan penurunan. Secara nasional, diperkirakan ada penurunan hingga 47 persen. Kondisi ini, dikhawatirkan dapat menyebabkan ledakan kelahiran pada masa mendatang.
“Pemerintah terus berkomitmen, untuk menggencarkan kembali program KB, dalam upaya menurunkan angka kelahiran sehingga penduduk Indonesia tumbuh seimbang. Namun, selama pandemi, kita melihat penurunan partisipasi KB cukup besar. Secara nasional, diperkirakan akan terjadi peningkatan kehamilan yang tidak direncanakan sampai 15 persen pada 2021,” papar Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Martin Suanta, di Semarang, Jumat (3/7/2020).

Di Jateng, tren penurunan tersebut juga terjadi. Dari 367.997 pelayanan KB pada Januari 2020, menjadi 336.432 di Mei 2020. Peserta KB Baru yang berhasil dilayani pada kurun waktu tersebut, juga mengalami penurunan dari 45.146 di bulan Januari menjadi 39.714 pada Mei 2020.
“Pada awal-awal pandemi, pelayanan KB hingga penyuluhan melalui tatap muka, juga tidak dapat dilakukan. Masyarakat khawatir untuk mengunjungi puskesmas, bidan maupun klinik KB. Di samping itu, banyak bidan dan klinik KB yang tidak beroperasi di masa pandemi ini. Untuk itu kita lakukan terobosan-terobosan,” lanjutnya.
Salah satunya, dengan dukungan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang melayani KB terus digencarkan untuk mengatasi hal tersebut.