Kulon Progo Kampanye Tanam Pangan di Pekarangan
YOGYAKARTA – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, melakukan gerakan menanam pangan di pekarangan atau Gempar dengan memberdayakan 203 kelompok wanita tani yang tersebar di 12 kecamatan.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo, mengatakan ekstensifikasi dan intensifikasi dari lahan persawahan untuk target peningkatan masih bisa dilakukan, tetapi perhitungan juga membutuhkan biaya yang harus ditingkatkan.
“Karena itu, kami juga memberi perhatian pada lahan pekarangan. Lahan pekarangan kita ini belum terlalu dioptimalkan pengelolaannya dan pendayagunaannya, sehingga ini menjadi potensi pengembangan pangan guna menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan,” kata Sutedjo.
Ia mengatakan, secara global pertumbuhan persediaan pangan dibanding dengan konsumsi tidak seimbang, ditambah pandemi Covid-19 memaksa untuk tetap menjaga daya tahan tubuh dengan pangan yang cukup bergizi. Selain berfokus pada lahan pertanian, tetapi juga memaksimalkan lahan pekarangan.
“Kami mengajak ibu rumah tangga yang digawangi kelompok wanita tani untuk melakukan gerakan menanam pangan di pekarangan, guna mendukung ketahanan pangan keluarga pada masa pandemi Covid-19,” harapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Aris Nugroho, mengatakan pihaknya menjadikan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekarsari, Kebunharjo, salah satu desa satu lokasi fokus (lokus) stunting. Karena itu, KWT Mekarsari yang berada di Kebunharjo menjadi lokasi pencanangan Gempar. KWT Mekarsari ini termasuk dalam 203 KWT di seluruh Kabupaten Kulon Progo, yang terlibat dengan rata-rata anggota 30 orang.
“Sebanyak 203 KWT yang tersebar di 12 kecamatan ini mampu menjadi penggerak ekonomi keluarga dan masyarakat. Selain itu, mampu menjadi penggerak dalam mewujudkan ketahanan pangan keluarga,” katanya.