Jelang Kemarau, Baru 8 Persen Petani di Kebumen yang Ikut Asuransi
Editor: Makmun Hidayat
KEBUMEN — Menjelang musim kemarau, ancaman gagal panen akibat minim pasokan air hingga serangan hama mengancam tanaman padi. Meskipun begitu, kesadaran petani untuk ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) masih minim, bahkan di Kabupaten Kebumen baru 8 persen petani yang ikut asuransi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Tri Haryono mengatakan, banyaknya petani yang belum ikut asuransi karena ketidakpahaman mereka akan manfaat dari asuransi. Di mana jika terjadi gagal panen, mereka akan mendapatkan ganti rugi.
“Kita sudah berulang kali menyosialisasikan program AUTP kepada para petani, tetapi baru sebagian kecil yang bersedia ikut program tersebut,” katanya, Senin (6/7/2020).

Dari data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, saat ini baru sekitar 3.200 hektare lahan yang diasuransikan. Padahal luasan lahan pertanian di Kabupaten Kebumen mencapai 40.000 hektare. Sehingga kurang lebih baru 8 persen lahan yang diasuransikan.
Kasi Penyuluh dan Pembiayaan Bidang Sarana dan Prasana Penyuluhan, Agus Hendrawan menambahkan, pihaknya terus berupaya untuk membangun kesadaran para petani mengikuti program asuransi. Terlebih sebentar lagi memasuki musim kemarau dan ancaman kekeringan sudah pasti harus ditanggung petani.
“Ancaman puso, gagal panen hingga serangan hama akan menyebabkan petani merugi, namun dengan adanya program asuransi, sebenarnya kerugian tersebut akan dibayarkan oleh pihak asuransi. Kesadaran tersebut yang terus berusaha kita bangun di kalangan petani Kebumen,” jelasnya.