Budi Daya Ikan Kala Pandemi, Untungkan Usaha Pembenihan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Hobi budi daya ikan kala pandemi Covid-19 ikut mendorong usaha pembenihan dan pakan ikan.

Lilik Toto Wisojo, pemilik usaha pembenihan ikan lele di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) mengalami kenaikan permintaan benih. Pada kondisi normal permintaan benih ikan lele jenis mutiara mencapai 50 ribu per pekan naik menjadi 100 ribu lebih.

Faktor peningkatan benih lele disebutnya imbas masyarakat yang mengisi waktu luang untuk budidaya. Permintaan semula didominasi oleh pemilik usaha budidaya kini mulai diminati warga yang memelihara untuk kesibukan.

Upaya ketahanan pangan keluarga dengan membudidayakan ikan dalam ember dikombinasikan dengan sayuran mendorong permintaan benih naik.

Benih ikan lele mutu tinggi tiada tara atau mutiara disebut Lilik sapaan akrabnya, diminati warga. Sebab tingkat keberhasilan budidaya cukup tinggi dan kematian rendah. Per seribu ekor benih ikan lele berukuran 7-8 cm menurutnya memiliki tingkat kematian satu persen. Masa budidaya selama tiga bulan membuat budidaya lele banyak diminati.

“Saat ini teknik budidaya ikan lele cukup beragam, mengatasi keterbatasan lahan biasanya memakai kolam tanah kini bisa memanfaatkan kolam terpal kotak, terpal bulat dan kombinasi kolam terpal dengan semen,” terang Lilik Toto Wisojo saat dikonfirmasi Cendana News, Selasa (28/7/2020).

Lilik Toto Wisojo menyebut semakin murahnya harga benih lele mendorong minat warga melakukan budidaya. Usaha budidaya lele dengan modal Rp300.000 saja diakuinya sudah bisa dimulai.

Sebab dengan harga kolam terpal berukuran 3×4 meter seharga Rp75.000, benih Rp100.000 dengan harga per ekor Rp100 sudah bisa mendapat 1000 ekor benih. Sebagian digunakan untuk pembelian pakan jenis pelet.

Lihat juga...