Pembudidaya Lobster di Gunungkidul Manfaatkan Pakan Nabati-Hewani

Editor: Makmun Hidayat

YOGYAKARTA — Sejumlah pembudidaya lobster air tawar di Kabupaten Gunungkidul mampu memanfaatkan hasil panen di sekitar lingkungan mereka sebagai pakan ternak. Berkat inovasi tersebut mereka bahkan mampu menekan ketergantungan terhadap pakan buatan pabrik hingga nol persen. 

Seperti dilakukan seorang pembudidaya lobster air tawar, Darmito (40) warga RT 02, Ngaliyan Wonosari Gunungkidul. Lelaki yang telah menggeluti budidaya lobster air tawar sejak tahun 2016 ini mengaku sama sekali sudah tidak menggunakan pakan buatan pabrik seperti pelet dalam menjalankan usahanya.

“Dalam menjalankan usaha budidaya lobster air tawar ini kita sudah tidak menggunakan pelet sama sekali. Karena semua pakan bersumber dari lingkungan sekitar. Yakni pakan nabati seperti kacang-kacangan, maupun pakan hewani berupa hama tanaman,” katanya Senin (29/6/2020).

Pakan nabati yang dimaksud Darmito adalah hasil panen ladang, seperti kacang tanah, kacang hijau, kedelai, bahkan hingga jagung. Kacang-kacangan tersebut dipilih karena mengandung protein nabati yang cukup tinggi sehingga baik untuk pertumbuhan lobster.

Selain pakan nabati, para pembudidaya lobster air tawar di Gunungkidul ini juga memberikan pakan hewani berupa keong, atau pun bekicot yang merupakan hama tanaman. Mereka juga kerap memanfaatkan sisa daging ikan hasil olahan rumah tangga untuk pakan lobster.

“Awalnya kita hanya coba-coba, ternyata mau dan bisa tumbuh maksimal. Akhirnya sampai sekarang kita pakai,” ujarnya.

Selain lebih murah, kelebihan pakan nabati ini dibandingkan pakan pabrikan seperti pelet, menurut Darmito adalah dapat meminimalisir penyakit pada lobster. Pasalnya, pakan nabati seperti kacang-kacangan tidak mengandung zat yang dapat menimbulkan jamur atau pun penyakit lainnya.

Lihat juga...