Pandemi, Peternak Ayam Joper Kesulitan Peroleh Bibit Anakan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Sejumlah pembudidaya ayam jawa super (Joper) di wilayah Bantul mengeluhkan sulitnya mencari bibit atau anakan di tengah masa pandemi seperti saat ini. Hal itu diakibatkan berhentinya proses produksi yang dilakukan oleh banyak peternak sehingga membuat barang menjadi langka.
Seperti diungkapkan salah seorang pembudidaya ayam joper, Tukijo, asal Argosari, Sedayu, Bantul. Akibat cukup langkanya ketersediaan bibit tersebut, ia pun mengaku masih menunggu untuk bisa mengisi kandangnya yang berkapasitas sekitar 1500 ekor.
“Kendala lainnya juga terkait kualitas bibit. Terkadang kualitas bibit kurang bagus. Ini sangat krusial karena akan mempengaruhi tingkat kematian saat proses budidaya. Terakhir saya mendapatkan kualitas bibit kurang bagus sehingga banyak ayam yang mati,” katanya, Senin (22/6/2020).

Mengantisipasi tingkat kematian yang mayoritas terjadi saat usia ayam di bawah umur 21 hari, Tukijo pun menggunakan cara khusus. Yakni dengan menempatkan ayam di kandang khusus anakan serta memberikan penghangat yang bersumber dari gas LPG.
“Pemberian vitamin, pembersihan kandang hingga penyemprotan disinfektan rutin dilakukan selama proses budidaya hingga ayam siap panen. Saya sendiri menggunakan sistem lantai kering dengan memanfaatkan sekam,” katanya.
Kandang milik Tukijo sendiri dibuat dengan lantai semen. Di atas permukaan lantai semen tersebut ia menaruh sekam sebagai penghangat. Sejumlah lampu-lampu gantung pijar juga ditempatkan di sejumlah titik kandang. Semua dilakukan untuk menjaga ayam dalam kondisi lingkungan yang nyaman.