Onde-onde, Jajanan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Pandemi Covid-19

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MALANG — Onde-onde, salah satu jajanan tradisional yang hingga kini masih banyak diminati masyarakat. Di tengah pandemi Covid-19, kue berbahan dasar tepung ketan dengan isian kacang hijau dan balutan butiran wijen ini masih cukup mudah ditemui di lapak penjual jajanan pasar.

Rasanya yang manis dan sedikit gurih, membuat jajanan berbentuk bulat tersebut tidak pernah ditinggal para penikmatnya. Tidak hanya orang dewasa, anak muda hingga anak-anak juga menyukai panganan yang satu ini.

Hal ini pula yang mendasari salah satu warga Vila Bukit Tidar (VBT) Danar Virdaus bertekad untuk memulai usaha pembuatan Onde-onde sejak dua tahun yang lalu.

Disampaikan Danar, selain dipasarkan secara online melalui facebook (fb) dan whatshapp (WA), ia juga terkadang menitipkan Onde-onde buatannya ke pedagang atau warung.

“Saya berjualan tidak keliling, tapi via online lewat fb dan WA,” ujarnya saat ditemui di posko covid Vila Bukit Tidar (VBT), Sabtu (13/6/2020).

Dikatakan Danar, setiap hari semua bahan untuk membuat Onde-onde selalu siap, sehingga ketika ada pesanan sewaktu-waktu bisa langsung dibuatkan. Untuk harganya sendiri cukup murah yakni 2 ribu rupiah per biji.

“Jadi kalau ada pesanan baru kita buatkan dan gorengkan. Karena onde-onde itu nikmatnya kalau dimakan pada saat masih hangat, kalau sudah dingin agak kurang enak,” ucapnya.

Lebih lanjut menurut Danar, kelebihan dari Onde-onde buatannya yaitu teksturnya yang empuk dan tidak membuat tenggorokan serik.

“Jika biasanya onde-onde itu kalau tidak segera dimakan teksturnya akan berubah menjadi keras. Tapi kalau onde-onde saya ini teksturnya tetap empuk meskipun sampai sore, dan di tenggorokan tidak serik sehingga banyak yang suka,” sebutnya.

Lihat juga...